Rabu, 11 September 2013

Kepergian kasih

"Aku Putri. Aku tak mengerti, apakah ini yang dinamakan penyesalan? atau cukup dijadikan kenangan yang harus diceritakan? Entahlah, namun sesak yang selalu ku dapat ketika teringat sosok dirimu. Inilah dimana keadaan mengharuskan ku untuk menangis, tak sanggup untuk ku berpura menahan deras nya air mata penyesalan ini, dan aku baru merasakan, seseorang yang sering diabaikan dialah yang sangat berarti ketika dia telah pergi"

Putri dulu memiliki seorang kekasih bernama Danu, hubungan mereka terbilang cukup lama, sekiranya dua tahun enam bulan menjalin kasih. Namun, hubungan mereka kandas di tengah jalan akibat sifat Putri yang cemburuan dan egois. Danu memilih untuk meninggalkan Putri, karna menurutnya lebih baik jujur dan meninggalkan nya, dibanding harus bertahan dan terus-terusan mendapat sakit yang sama.

5 Bulan berlalu

Putri dan Danu pun sekarang memiliki kehidupan masing-masing. Putri yang saat ini masih sibuk dengan sekolahnya yang sebentar lagi mau memasuki fase kelulusan. Kebetulan Putri kelas 3 Sma dan Danu satu tingkat dibawah nya. Tak disangka, 5 bulan berlalu Danu pun membuka hatinya untuk wanita cantik bernama Kinan. Seiring berjalan nya waktu, Putri pun cemburu melihat keakraban mereka berdua.

Namun, jangan karna ada sebuah senyum di wajah, seseorang dapat mengambil kesimpulan bahwa dia sedang bahagia. Di depan teman.. Danu memang tersenyum, tapi tidak dengan hati nya. Itu yang dirasakan Danu setelah berpisah dengan Putri. Sungguh perasaan tidak dapat membohongi. Ketika mulut berkata seadanya namun hati mengucap banyak untuk berharap. Danu pun masih menyayangi Putri, namun itu terhalang oleh keadaan. Iya, kini dia sudah dimiliki Kinan.

Semua berjalan seperti biasanya, hari demi hari berganti. Putri pun masih berharap akan cinta nya Danu. Dibalik itu, Putri tidak tahu bahwa Danu pun masih sayang terhadap Dirinya. Sampai saat nya tiba, Saat itu ulang tahun Kinan yang ke 17. Kinan mengundang banyak teman sekolah untuk menghadiri pesta ulang tahun yang diadakan dirumahnya. Termasuk Sarah. Sarah itu teman sebangku Kinan di SMA Taruna. Dan kebetulan Sarah itu sahabat nya Putri.

Hari ulang tahun Kinan pun tiba, Sarah pun bergegas untuk pergi kerumah Kinan, namun dia enggan pergi sendiri. Sarah pun mengajak Putri untuk ikut ke pesta ulang tahun Kinan.

"Put, ikut gue yuk. Ke pesta ulang tahun nya Kinan. Kenal Kinan, kan?" Ucap Sarah.

"Iya gue tau, cewek nya Danu kan? Yang ada gak bisa moveon gue kalo disana, disana pasti ada Danu" Ucap Putri.

"Yaelah Put, profesional dong. Itung-itung nemenin gue. Gue males kesana sendiri, mau ya mau ya?" Ucap Sarah membujuk.

"Hmm..tapi, yaudahlah." Ucap Putri Geram.

Sesampainya dirumah Kinan, Pukul 19.45 WIB. Putri pun mengurungkan niat untuk memasuki rumah tersebut. Namun Sarah terlanjur mengetuk daun pintu rumah Kinan. Putri khawatir jika dia bertemu dengan Danu, dan dibenaknya cuma ada rasa takut. Rasa takut bahwa Danu sudah cerita ke Kinan bahwa dirinya itu mantan kekasihnya Danu. Kinan keluar dengan wajah yang sedikit murung.

"Hey, lo udah dateng Sar? Itu siapa?" Ucap Kinan.

"Iyanih, oh iya kenalin. Ini sahabat gue, Putri." Ucap Sarah memperkenalkan Putri kepada Kinan.

"Gue Putri, salam kenal yaa" Ucap putri menjulurkan tangan. "Dia gak tau gue? hmm.. mungkin Danu belum cerita soal gue ke Kinan" Ucap Putri dalam hati.

Pesta pun berjalan lancar, dan ditemuilah Danu didalam pesta tersebut oleh Putri. Wajah mereka berhadapan, mata pun saling bertemu, seakan tubuh memiliki isyarat bahwa rindu tak bisa lagi diungkapkan. Rindu yang mereka sembunyikan sedemikian rupa tentang harapan agar bisa memeluk satu sama lain namun terhalang oleh perasaan yang enggan.

Putri tak dapat menahan kuasa, dia memutuskan pulang tanpa sepengetahuan Sarah. Sesampainya dirumah, tanpa sadar tak dapat ia menahan derasnya air mata. Selalu teringat oleh kesalahan yang diperbuat nya dulu, yang menyebabkan Danu pergi meninggalkan nya.

Danu pun sadar bahwa di pesta tersebut sudah tidak lagi terlihat batang hidung Putri. Danu penasaran, kemudian dia bertanya pada Sarah.

"Hey, Sar. Lo liat Putri gak?" Ucap Danu.

"Putri? Oiya, dia kemana ya dari tadi gak keliatan? gue juga gak tau Nu.." Ucap Sarah yang juga kebingungan.

Pesta pun usai, Danu, sarah serta temen-temen sekolah Kinan pamit untuk pulang. Namun, ketika sudah mulai jauh dari rumah Kinan. Danu berniat mau ngajak Sarah ngobrol diluar.

Danu memulai pembicaraan, Dia tak lagi mampu menahan perasaan nya. Danu curhat kepada Sarah bahwa hati nya yang masih mengharapkan Putri. Saat itu pukul 21.03 dan suasana cafe pun masih ramai dikunjungi oleh para pengunjung. Tapi ada satu pesan Danu untuk Sarah, bahwa menyuruh sarah agar merahasiakan cerita nya tersebut. Jangan sampai Putri tau.

***
Setahun kemudian.

Pukul 08.24 WIB, Terlihat seorang berkulit putih duduk termenung di kedai kopi sambil melihat jendela yang sedikit terbuka dan dibasahi oleh basah nya embun pagi. Iya, dia Danu. Tempat ini tempat pertama kali Danu dan Putri berkenalan, bercengkrama sampai akhirnya pun menjalin ikatan. Dan mungkin tempat ini bisa dijadikan saksi bisu cinta mereka.

Namun sekarang semua ini cuma kenangan, Putri pun udah meninggalkan negeri ini, setelah lulus dia lebih memilih tinggal di luar negri untuk kuliah disana. Tepatnya di Australia. Kebetulan, Kinan dan Danu pun putus sudah lumayan lama, karna faktor Danu yang mulai berubah.

***
Hari demi hari terlewati, tak ada kabarpun dari sahabatnya di indonesia. Saat itu Putri iseng-iseng buka laptop. Dia kaget, bengong, serta bahagia Putri menerima email masuk dari Sarah, pesan tersebut berupa:
"Put, gimana kabar lo disana? baik kan? gue kangen tau hehe. Oiya, ada yang mau gue omongin sama lo, ini mengenai Danu put. Jujur, dia masih sayang sama lo. Dia pacaran sama Kinan bukan atas dasar cinta, cuma mau belajar ngebuka hati nya aja, tapi semua itu percuma put. Dia sayang nya cuma sama lo. Waktu itu dia pernah bilang sama gue. Percaya put sama gue, lo tinggal disana bukan semata-mata mau menghindar dari Danu kan, put? Please balik lagi. Gue, Danu kangen sama lo." Ucap Sarah.

Putri masih bingung, dia bimbang. Apakah pulang atau tetap tinggal. Dan Putri akhirnya mengambil keputusan, bagaimana kalau dia pulang buat menemui sahabat serta mantan nya, setelah itu dia balik lagi ke Australia untuk meneruskan kuliah nya.

***

Hari yang di nanti pun tiba, setelah tiga hari penerbangan akhir nya Putri pun sampai di tanah air. Saat itu pukul 16.45 WIB. Danu pun sengaja menjemput Putri di bandara, karna sebelumnya Danu dan Sarah sudah kong kali kong atas semua ini.

"Loh, kok kamu disini Dan?" Ucap Putri.

"Sengaja kok. Mau jemput kamu" Ucap Danu.

"Udah lama banget ya kita gak ngomong kaya gini" Ucap Putri dengan senyuman.

"Iya, udah lama banget ya" Ucap Danu.

Mereka pun terbawa suasana, Putri pun berbicara ditelinga mungil nya Danu; "Dan, maafin kesalahan aku waktu dulu ya, maafin aku kalo sifat aku kaya anak kecil, aku sayang kamu." Danu pun berbicara; "Aku juga sayang banget sama kamu, kamu gak perlu minta maaf, karna cinta yaitu proses pembelajaran. Kalo kamu salah gausah minta maaf, asal kamu introfeksi dan berusaha untuk gak mengulangi kesalahan tersebut"

"Tapi ini gak akan bertahan lama Dan, cepat atau lambat pasti aku balik lagi ke Aus. Kuliah lagi disana, jujur aja aku berat ninggalin kamu. Aku gamau kita jauhan kaya gini, tapi entahlah. Tuhan berkata lain" Ucap putri.

"Aku paham, kamu berdoa aja sama tuhan. Berdoa yang baik-baik. Itu bukan karna suatu keharusan. Cuma, apa yang menurut dia baik udah pasti baik buat kita. Jaga perasaan aku disana ya" Ucap Danu sambil merangkul putri.

***

Satu minggu berlalu, semua pun berjalan dengan baik. Seperti hubungan mereka yang semakin baik. Tiba saat nya untuk perpisahan. Karna disetiap pertemuan pasti akan selalu ada perpisahan. Itu berarti mereka harus terpisahkan oleh jarak. Dimana dia harus belajar saling mempercayai walau raga berjauhan. Menjaga hati walau tak saling bertatapan. Mendoakan satu sama lain.

Putri pun mulai mendekatkan mulut nya mengarah ke telinga Danu. Dia berkata: "Dan, Baik-baik ya. Jaga perasaan aku. Gausah takut dengan jarak. Jarak itu guru buat kita, dia mengajarkan banyak hal. Mulai dari kepercayaan dan masih banyak lagi. Jangan pernah lupain kenangan kita, jangan pernah lupain kisah manis kita. Jujur, kalo kamu nanya aku takut atau engga bila ninggalin kamu, ya jawaban nya satu, aku udah pasti takut. Aku takut kamu berpaling dari aku lagi. Dan, aku sayang kamu. Love you:*

Danu pun menjawab: "Tenang aja, maling gak akan masuk kalo pintu rumah dikunci, jadi masing-masing dari kita gak perlu takut. Kita kunci hati kita rapat-rapat biar gak ada orang lain yang masuk, aku juga sayang sama kamu, hati-hati disana yaa:*




Tamat.








.