Selasa, 15 April 2014

Rose; Seorang ibu serupa mawar.

Ia hanya manusia sederhana, sosok yang Tuhan ciptakan secantik mungkin, yaa..ini berbicara tentang perempuan. Perempuan terbaik dari segala yang terbaik. Yang tersabar dari segala yang paling sabar. Aku menyebutnya Ummi.

Ia masih yang tercantik di daftar perempuan tercantik yang aku pahat dalam otak. Walau orang-orang tahu ada kerut di jidatnya, ada uban di rambutnya, pun telapak kaki yang jika diterawang penuh retak --yang membuat surgaku sedikit rusak.

Ia masih pendoa nomor satu, yang tak kenal lelah terjaga semata untuk menghamba. Melafalkan kata demi kata, untuk satu yang dituju; Sang pencipta.

Tapi kadang ia egois. Satu-persatu nama anaknya disebutkan, aku berani bertaruh tak ada nama anaknya yang terlewatkan. Sampai ia benar-benar lupa mendoakan dirinya sendiri untuk kebahagiaan.

Ia juga pekerja keras, ia berjualan kue untuk penghasilan tambahan, bahkan di suatu kesempatan aku pernah bertanya, "Mi, gak capek kerja terus. Biar anak-anakmu saja yang bekerja, kau diam". Namun ia menjawab "Saya tidak suka diam, selagi masih ada yang bisa dihasilkan, kenapa tidak?". Aku pun langsung gagu.

Jika ada yang bertanya, "Siapa yang memotivasimu untuk menjadi pribadi yang lebih baik?", maka saya akan jawab, "Seorang perempuan yang bernama; Rosidah"

Dan aku bangga memilikinya.

NB: Satu dari beribu quote yang pernah beliau katakan. "Jangan pernah mencampuri urusan orang lain, kita tidak pernah dibayar untuk itu"




Tidak ada komentar:

Posting Komentar