Minggu, 27 April 2014

Perempuanku.

Perempuanku..
Untuk kamu yang masih dirahasiakan
Aku tidak pernah tahu bagaimana sosokmu
Hidungmu, matamu, rambutmu, aku tidak tahu
Semua masih samar

Kala hujan turun, diriku selalu termangu
Menerka seperti apa dirimu --Keindahanmu?

Perempuanku..
Aku selalu menghamba pada Tuhan, di setiap sujud hingga tubuh kian kaku
Aku selalu bernegosiasi padanya
Mengirimkan pinta yang kubalut lewat doa
Kembali lagi pada satu pertanyaan, seperti apa perempuanku?

Aku harap, kelak, Tuhan mengirimkan bingkisan lewat kurir yang tak dibayar
Kurir itu bernamakan waktu
Aku harap, kelak, Tuhan mengirimkan catatan kecil di luar bingkisan
Tentang kelebihan suatu produk yang dikirimkan
Ya, hadiah darinya ialah Perempuan

Ada harap ketika bingkisan mau dibuka
Ada pinta ketika otak sibuk menerka

Semoga..
Peluknya seperti rumah, membuat siapa yang pergi ingin kembali pulang dengan ramah
Semoga..
Dadanya seperti kolam renang, membuat semua yang kalut menjadi tenang
Semoga..
Pipinya seperti matras, membuat semua yang rebah menjadi pulas
Semoga..
Bibirnya seperti bandara mati, tak ada yang tahu, hanya bibir ini yang selalu siap mendarati
Semoga..
Matanya seperti bulan, membuat diri ini yang bayi merasa terteduhkan
Semoga dari segala semoga..
Tutur katanya lembut, tak ada para hewan di dalam mulut

Perempuanku..

Semoga kau bukan semoga yang selama ini kusemogakan pada Tuhan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar