Jumat, 07 November 2014

Suatu tempat yang dituju


1/
saat itu ia berjalan ke pepohonan
mendengar kabar bahwa tak lama mereka akan mati, oleh gergaji
oleh manusia-manusia serakah
oleh pengecut berjiwa pongah
ia berjalan lagi terhenti pada sungai
mendengar kabar bahwa tak lama akan tercemar, oleh sampah
oleh mereka yang katanya pintar
yang nyatanya tak pernah sadar


2/
ia meneruskan jalan dan terhenti pada jiwa-jiwa kelaparan
yang penuh luka-luka, merah hitam
yang tabah lukanya digerimingi kawanan lalat,
berdarah! dari basah hingga kering sendiri
ia teruskan perjalanan
tak pernah berhenti, tak pernah minum
sampai kaki telanjangnya berdarah
sebab perjalanan yang teramat jauh

3/
ia melihat seorang ibu menangis
menutup erat gendang telinganya
seperti ada gemuruh, halilintar yang menggelegar
mendengar tangis bayinya yang gagu kelaparan


4/
sampai dia yang adalah aku benar-benar terhenti
padamu yang semesta
sampai dia yang adalah aku tiba
pada tempat yang dituju;
yaitu matamu yang semesta, tempat aku meringkuk
istirahat dari realita alam di duniaku
sebab di realita, pesakitan bukan berita baru
maka izinkan aku sekedar berlama-lama di bola matamu

 ________

Gubuk tua, 7 november 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar