1/
saat itu ia
berjalan ke pepohonan
mendengar kabar
bahwa tak lama mereka akan mati, oleh gergaji
oleh manusia-manusia serakah
oleh
pengecut berjiwa pongah
ia berjalan
lagi terhenti pada sungai
mendengar
kabar bahwa tak lama akan tercemar, oleh sampah
oleh mereka yang katanya pintar
yang
nyatanya tak pernah sadar
2/
ia
meneruskan jalan dan terhenti pada jiwa-jiwa kelaparan
yang penuh
luka-luka, merah hitam
yang tabah
lukanya digerimingi kawanan lalat,
berdarah! dari basah hingga kering sendiri
ia teruskan
perjalanan
tak pernah
berhenti, tak pernah minum
sampai kaki
telanjangnya berdarah
sebab perjalanan
yang teramat jauh
3/
ia melihat
seorang ibu menangis
menutup erat gendang telinganya
seperti ada gemuruh,
halilintar yang menggelegar
mendengar tangis
bayinya yang gagu kelaparan
4/
sampai dia
yang adalah aku benar-benar terhenti
padamu yang
semesta
sampai dia
yang adalah aku tiba
pada tempat
yang dituju;
yaitu matamu
yang semesta, tempat aku meringkuk
istirahat
dari realita alam di duniaku
sebab di
realita, pesakitan bukan berita baru
maka izinkan
aku sekedar berlama-lama di bola matamu
________
Gubuk tua, 7 november 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar