Senin, 10 Februari 2014

Bro, cepat pulang.

Kepada,

Lelaki yang perkataannya dapat membangunkan.


Kini aku sedang memancing ingatan, seperti apa perkenalan kita waktu itu. Sungguh, itu sudah terlalu lama untuk diingat, intinya, kita cepat bersahabat.

Bagaimana kabarmu?

Mungkin aku terlalu cepat menyuratimu. Baru kemarin kau pulang, dan kini aku sudah mengirimimu surat. Maklum, rindu.

Oh iya, aku sedikit mau memancing ingatanmu. Ingatkah kau?

Ingatkah janjimu yang pernah terucap bahwa kau harus menjadi seorang yang sukses kelak?

Ingatkah dengan perkataanmu jika kau sukses nanti akan membeli penghinaan mereka yang telah menghina dengan senyum kesuksesanmu?

Ingatkah dengan janjimu bahwa kau harus kembali dengan membawa teman baru yang kau sebut; Kesuksesan?

Aku dengar jelas janjimu waktu itu, aku taruh rapih-rapih dalam celengan hati. Yang akan marah besar jika ada satu janjimu yang tak kau tepati. maka jangan segan kalau kau pulang tanpa membawa hasil, bogem mentahku mendarat di ulu hatimu. Tunggu saja.

Saat menulis surat ini, aku lagi berada dirumah kakak. Aku pikir, dirumah terlalu berisik, terlalu ramai, aku takut mereka melihatku menangis saat menulis surat ini.

Tapi, ada pepatah yang mengatakan "Sepandai-pandainya kau menyembunyikan bangkai, baunya akan tercium juga", dan ternyata itu benar, aku mempunyai peribahasa baru "Sepandai-pandainya kau memendam tangisan, maka akan meledak pada waktunya".Boleh aku meminjam tisu? Laptop ku basah, sobat. Hehe

Masih teringat jelas hari kemarin, tepat aku mengantarmu ke terminal jatibening. Kau harus balik bekerja lagi, melawan semua getir kehidupan. Meninggalkan satu rasa yang sama, aku menyebutnya; Kerinduan.

Lalu, aku bertanya "Kapan pulang?", trus kau menjawab "Satu bulan lagi". Oh Tuhan, sebulan itu bukan waktu yang sebentar. Yasudah kalau begitu. Aku hanya bisa mendoakan. Semoga kau baik-baik disana. Disini semua rindu kepulanganmu. Terutama keluargamu.

Semoga kau kembali, dan tidak dengan sengaja melupakan sebuah pulang..

Tertanda,
Seorang sahabat yang terakhir kali memberi jabat tangan di terminal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar