Selasa, 04 Februari 2014

Teruntuk sang pemilik Akar Pikiran.



Holla Iit Sibarani.

Sebelumnya, maafkan aku telah berani menyuratimu. Entah apa yang menjadikan aku ingin menulis semua ini, padahal masih banyak orang lain yang bisa ku kirimkan surat. Tahu dirimu saja belum lama, tapi sudah berani mengirimkan surat. Lancang sekali aku ini. Tapi. Jika kau mau marah? terserah, hukum aku jika kau mau. Yang pasti, aku mau kirim surat kepada sang pemilik akar pikiran ini. Ya, Iit Sibarani.

Kalau boleh, maafkan aku lagi. Sebab, aku telah jatuh hati pada apa yang ada di dirimu. Paras, tulisan, serta kata indah yang selalu bisa menghipnotisku untuk membaca tulisanmu, lagi..lagi..dan lagi.
Adapun jika engkau bisa bertanya, "Bagaimana kau bisa cinta? Sedang kau saja baru mengenalku?".  Hmm.. benar memang, tapi disini kita membicarakan perasaan, bukan tentang pengetahuan.

Kalau boleh sombong, aku adalah penikmat karyamu nomer satu loh. Walaupun banyak diluar sana yang sama halnya seperti ku; Yang bisanya hanya mengaku-ngaku.
Tapi, gak ada salahnya menyandang predikat pada diri sendiri, bukan? "Aku, penggemar karya Iit nomor satu".

Kepada perempuan yang matanya dapat menghangatkan.
Kepada perempuan yang pelukannya adalah senyaman-nyaman nya rumah.
Kepada perempuan yang tulisannya mampu membangunkan.
Juga kepada perempuan yang hatinya tempat terindah dari semua singgah.
Perempuan itu masih sama; Iit Sibarani. Aku mengaguminya.

Jika kau bilang, "Halah, kau terlalu berlebihan dalam memuji ku, kawan". Maka aku dengan ramah menjawabnya.

"Lalu, dengan apa tuhan menciptakan suatu yang indah? Jika tidak dipuji-puji sesuai benar adanya."

Hmm, oiya. Satu pesan dariku. Tulislah semua karya dari tangan ajaib itu lagi, karna, kalau bukan dengan tulisan? bagaiman mereka yang mencintaimu mengenang setelah adanya mati. Mari tulis lagi, buatlah mereka, semua orang, pecinta (karya) mu, dan aku menjadi satu yang sama. Candu dalam membaca.

Sekiranya itu saja dari saya, Terimakasih telah menyempatkan waktu untuk membaca surat dariku.

Tertanda,
Iky

Tidak ada komentar:

Posting Komentar